Rabu, 19 Januari 2022

Mau Kuliah?

Sederet Pertanyaan

            Mau kuliah? Ingin jurusan apa? Kuliah di mana? Surabaya? Malang? Jember? Yogyakarta? Kediri? Nganjuk? Atau di mana? Pilih universitas, akademi, politeknik, institut, atau sekolah tinggi? Jenjang apa? Strata 1/S-1, diploma 3/D-3, diploma 4/D4? Jika sudah lulus dari jurusan atau program studi tersebut peluang kerjanya bagaimana? Mungkin kalian bertanya-tanya soal itu. Kalian berusaha cari informasi seputar itu. Mungkin ada yang tidak mikirin itu. Setiap orang ceritanya beda-beda.

Misalnya jika pilih jurusan Pendidikan Ekonomi di Universitas Negeri Malang (UNM), bagaimana jalur masuknya? SNMPTN atau UTBK? Jika tidak lolos SNMPTN berarti jalur UTBK jika mendambakan masuk UNM. Harus kenal juga dengan jurusan itu. Misalnya daya saingnya bagaimana? Apakah alumni di sekolah kalian ada yang masuk di jurusan tersebut? Biasanya jika alumni ada yang masuk di jurusan itu maka peluang kamu masuk juga besar. Jika tidak lolos SNMPTN dan atau UTBK maka perguruan tinggi swasta (PTS) biasanya pilihannya. Atau, biasanya tidak kuliah dulu. Baru kemudian ikut seleksi tahun berikutnya.

Di Jawa Timur khususnya untuk perguruan tinggi negeri (PTN) yang menjadi langganan alumni MAN 2 Nganjuk adalah Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Universitas Jember (Unej). Univ. Brawijaya, Univ. Airlangga, Unesa dan PT lainnya juga ada tetapi sepertinya tidak sebanyak di UTM atau di Unej untuk beberapa tahun ini. Jika di perguruan tinggi agama Islam seperti UINSA, kita tahu sudah banyak. Selengkapnya bisa membaca data dari BP. Perguruan Tinggi (PT) pun ada yang favorit dan non-favorit. Jurusan pun ada yang favorit dan non-favorit. Biasanya yang favorit daya saingnya makin tinggi.

 

Kamu dan Keluarga Kamu

            Akhirmnya berpulang ke kamu. Akan pilih apa, konsekuensitnya apa. Ada keluarga yang perhatian dengan kelanjutan studi kamu. Bahkan ada yang harus sampai ikut bimbingan belajar online atau offline demi hadapi tes di perguruan tinggi. Ayah, ibu, atau saudara yang lain. Ada pula kamu harus mikir sendiri. Keluarga ngikut aja. Kamu cari informasi sendiri. Bagaimanapun juga keluarga, biasanya orang tua, yang biaya kamu. Ingat, kuliah berarti harus siap dengan waktu, tenaga dan biaya. Untuk strata 1/S-1 biasanya butuh waktu 4 tahun. Biasanya anak akan cari informasi sebanyak mungkin untuk meminimalisir salah pilih jurusan atau salah pilih kampus. Bagi keluarga, kalian kuliah juga merupakan investasi masa depan. Khususnya terkait karier kalian.

 

Bersyukur Bisa Kuliah, Jika Tidak?

            Bersyukur jika bisa kuliah. Jurusan dan kampusnya seperti yang diidamkan. Selama kuliah juga lancar. Lulus tepat waktu. Saat cari pekerjaan ijasahnya sesuai dengan bidang pekerjaannya. Namun, jika tidak bagaimana? Harapan dan kenyataan berbeda. Kuliah juga merintis karier. Tidak kuliah juga merintis karier. Intinya merintis karier sedini mungkin. Baik yang kuliah maupun yang tidak. Banyak lulusan perguruan tinggi tetapi antara pekerjaannya dengan ijasahnya tidak sesuai. Sesungguhnya nggak masalah. Setiap pilihan memiliki konsekuensi masing-masing. Tujuan ke depan kuliah adalah bekerja. Jika kuliah maka peluang mendapatkan kerja yang layak dan gaji yang layak biasanya lebih besar.

Ada alumnus MAN 2 Nganjuk yang kuliah S-1 PGSD. Setelah lulus kuliah dia mengajar di sebuah SD swasta di Kab. Nganjuk. Saat ada seleksi tes pegawai negeri sipil (PNS) dia ikut dan lolos di sebuah SD di Kab. Nganjuk. Pelajaran yang bisa diambil darinya adalah memanfaatkan setiap kesempatan karier yang ada.

Jika sudah lulus kuliah jangan terpaku mencari pekerjaan di satu kabupaten. Orientasinya harus lebih luas. Di luar kabupaten, luar provinsi, bahkan luar pulau. Namun, jika tetap di kampung halaman tidak masalah. Sekali lagi, setiap pilihan memiliki konsekuensi sendiri-sendiri.