Umumnya di setiap jenjang pendidikan ada ujian. Misalnya di jenjang MI/SD, MTs/SMP, MA/SMK/SMA. Wujud ujian berupa ulangan harian, penilaian harian, penilaian akhir semester, penilaian akhir tahun, ujian akhir sekolah. Ujian pada dasarnya dilakukan guru untuk mengevaluasi materi pelajaran dalam kurun waktu tertentu. Bentuknya bisa tes tulis online atau offline, pilihan ganda, uraian, praktik, unjuk kerja maupun bentuk tugas yang lainnya.
Saat kalian mengikuti ujian seperti ulangan harian, biasanya guru mengumumkan hasilnya. Biasanya guru meminta siswa siswi mengerjakan secara jujur. Jujur penting, prestasi yang utama. Kejujuran atau sportifitas tidak hanya di bidang olah raga tetapi juga di bidang pelajaran. Jika siswa siswi mengerjakan secara sportif hasil ujian umumnya berbeda antara satu siswa dengan siswa lainnya.
Jika skornya 1 – 100, dalam satu kelas ada yang dapat 75, 80, 85, 90. Bahkan ada yang dapat 100. Biasanya ada target nilai minimal, misalnya 75. Jika kamu jujur dan mendapatkan nilai kurang, misalnya 70 maka nggak usah minder. Nggak usah malu dengan guru atau teman-teman kamu. Kamu paham. Hasil ujian sekolah yang berbeda-beda yang kamu ikuti itu biasa.
Ada pelajaran yang bagi kamu sulit. Ada pelajaran yang menurut kamu mudah. Mungkin semua pelajaran bagi kamu mudah. Mungkin juga semua pelajaran bagi kamu sulit. Rata-rata pelajaran yang sulit bidang IPA. Misalnya matematika, fisika dan kimia. Atau pelajaran lain yang berhubungan dengan angka-angka dan simbol-simbol. Nyatanya ada orang yang dianugerahi kemampuan akademis yang ketegori sangat baik, baik, sedang/cukup dan kurang.
Cara atau proses kalian mengerjakan ujian dan hasil ujian bisa menggambarkan kalian. Itu menjadi bahan bagi kalian untuk menentukan pilihan hidup seperti pilihan karier. Ujian sekolahan bukan segalanya tetapi penting bagi kalian yang berstatus pelajar. Ujian sekolahan adalah bagian dari ujian kehidupan.