Jumat, 19 April 2024

Membingkai Masa Depan

 


Cerpen oleh Puguh Utomo

            Di sebuah madrasah aliyah yang terletak di sebuah kabupaten, terdapat seorang guru bernama Bapak Arif. Bapak Arif dikenal sebagai sosok yang penuh semangat dan dedikasi dalam mengajar. Wajahnya selalu bersemangat setiap kali ia masuk ke dalam kelas. Sudah lebih dari 10 tahun ini Bapak Arif menjalani profesinya sebagai guru, sampai saat ini. Guru adalah profesi impiannya sejak duduk di sekolah menengah atas.

            Hari itu, di kelasnya yang ramai, Bapak Arif memulai pelajaran. Dengan penuh antusiasme, ia membagikan pengetahuan dan wawasannya kepada para siswa. Ia tidak hanya mengajar pelajaran, tetapi juga berbagi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

            Salah satu siswa di kelasnya, Maya, sering kali merasa kesulitan dalam memahami pelajarannya. Terkadang nilai ujiannya kurang. Bapak Arif tahu Maya anaknya jujur meski secara akademis kemampuannya kurang. Namun, Bapak Arif tidak marah padanya. Ia terus mendorong Maya untuk tetap semangat dan mengerjakan setiap tugas sebaik-baiknya. Bapak Arif sadar setiap peserta didik memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.

            Sementara itu, Rizky, seorang siswa yang cerdas tetapi cenderung malas, juga menjadi tantangan bagi Bapak Arif. Namun, dengan kesabaran dan ketekunan, Bapak Arif berusaha memotivasi Rizky untuk mengoptimalkan potensinya. Ia memberikan tantangan yang menarik bagi Rizky dan memberikan pujian setiap kali Rizky menunjukkan kemajuan.

            Bapak Arif dikenal ramah di mata anak-anak. Namun, Bapak Arif merasa terkadang sikap “ramah” itu disalahgunakan oleh anak dengan sikap “remeh”. Misalnya ada oknum anak yang menganggap jika tidak mengerjakan tugas paling tidak dimarahi oleh Bapak Arif.

            Di luar ruang kelas, Bapak Arif juga terlibat dalam kegiatan di sekolah. Ia menjadi pembimbing ekstrakurikuler jurnalistik. Sudah lebih dari 5 tahun Bapak Arif menjadi pembina jurnalistik. Karena itu pula Bapak Arif masuk tim publikasi website dan sosial media madrasah. Ia percaya bahwa pendidikan tidak hanya terjadi di dalam kelas, tetapi juga melalui pengalaman di luar kelas yang melibatkan siswa secara aktif.

            Bapak Arif berusaha menggunakan perkembangan teknologi informasi dalam pembelajarannya. Tujuannya antara lain agar siswa siswinya tidak jenuh dalam belajar. Misalnya menggunakan teka teki silang online. Siswa siswinya mengerjakan di ponselnya dengan jaringan data internet. Sesekali Bapak Arif menyampaikan pandangannya melalui tulisan di blogspotnya.

            Bapak Arif sadar dirinya manusia biasa yang tidak sempurna. Terkadang karena sesuatu hal, dirinya terlambat masuk kelas. Di depan kelas, tidak selalu sesuai harapan siswa siswinya. Juga tidak selalu sesuai harapan di madrasah tempat Bapak Arif mengajar. Saat mengajar, dirinya merasa harus bisa menghibur, menginformasikan, memberi teladan, menginspirasi, memotivasi, menilai, mengevaluasi peserta didiknya. Namun, dia sadar itu tidak selalu bisa ia terapkan di setiap masuk jam pelajarannya.

            Ia sadar pula, tidak selalu bisa mempraktikkan 4 kompetensi guru yang meliputi pedagogis, kepribadian, sosial dan profesional. Terkadang Bapak Arif berkata-kata dalam hati. Ia mampu mengajar dan mendidik. Namun, lebih sulit adalah mengajar dan mendidik dirinya sendiri.

            Suatu hari, usai pelajaran di kelas, saat Bapak Arif akan meninggalkan ruang kelas, beberapa anak mengatakan pada Bapak Arif. "Terima kasih, Pak Arif.” Kemudian ada satu anak yang mengatakan. “Bapak tidak hanya mengajarkan kami pelajaran, tetapi juga menginspirasi kami untuk menjadi yang terbaik," ucap salah satu anak itu dengan tulus.

            Bapak Arif tersenyum lebar mendengar ucapan anak tersebut. "Kalian semua adalah masa depan bangsa ini. Saya hanya berusaha membantu kalian menemukan potensi terbaik dalam diri kalian," jawabnya dengan rendah hati.

            Seiring berjalannya waktu, para siswa yang pernah diajar oleh Bapak Arif mulai meniti karier mereka masing-masing. Beberapa menjadi guru, sementara yang lain meraih kesuksesan di bidang lain. Namun, satu hal yang mereka semua yakini adalah peran yang dimainkan oleh Bapak Arif dalam membimbing mereka.

            Dalam setiap langkah yang diambilnya, Bapak Arif membangun harapan, memicu inspirasi, dan membingkai masa depan generasi muda. Baginya, menjadi seorang guru bukanlah sekadar pekerjaan, tetapi panggilan jiwa untuk mewujudkan perubahan positif dalam masyarakat melalui pendidikan.

Senin, 15 April 2024

Meningkatkan Potensi Siswa Melalui Ekstrakurikuler di MA: Pentingnya Pengembangan Menyeluruh

 


            Madrasah Aliyah (MA) tidak hanya menjadi tempat bagi siswa untuk memperdalam pengetahuan akademis, tetapi juga sebagai wadah untuk mengembangkan keterampilan dan minat di luar kurikulum utama. Salah satu cara yang paling efektif untuk mencapai hal ini adalah melalui program ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler tidak hanya menawarkan peluang untuk siswa untuk mengeksplorasi minat mereka di luar kelas, tetapi juga memberikan pengalaman yang dapat membentuk karakter, kepemimpinan, dan keterampilan sosial mereka.

            Ekstrakurikuler atau ekskul di tempat saya mengajar sangat hidup dan berkembang. Saya sudah lebih dari 5 tahun menjadi pembina ekstrakurikuler, yakni jurnalistik. Jurnalistik merupakan salah satu dari 11 ekstrakurikuler di tempat saya mengajar, MAN 2 Nganjuk. Seperti ekskul lainnya, selain untuk pengembangan peserta didik, ekskul juga berperan dalam pengembangan madrasah. Misalnya jika ekskul jurnalistik, rekan jurnalis dapat membantu dalam penulisan, pengeditan sampai publikasi di web maupun sosial media tentang madrasah.  

Memperluas Horison Melalui Beragam Pilihan

            Ekstrakurikuler menawarkan beragam pilihan, mulai dari olahraga, seni, hingga klub sains dan teknologi. Dengan demikian, setiap siswa memiliki kesempatan untuk menemukan sesuatu yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Misalnya, siswa yang tertarik pada seni dapat bergabung dengan klub seni rupa atau drama, sementara yang tertarik pada olahraga dapat bergabung dengan tim sepak bola atau bola basket. Bahkan, ada juga kegiatan yang dirancang untuk menggabungkan beberapa minat, seperti klub fotografi yang memadukan seni visual dengan teknologi.

Membangun Keterampilan dan Kepribadian

            Ekstrakurikuler bukan hanya tentang kesenangan semata, tetapi juga merupakan sarana untuk pengembangan keterampilan dan kepribadian yang penting. Melalui partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, siswa belajar tentang kerjasama tim, kepemimpinan, keteraturan waktu, dan tanggung jawab. Misalnya, menjadi anggota tim debat dapat membantu siswa meningkatkan keterampilan berbicara di depan umum dan pemikiran kritis mereka. Di sisi lain, bergabung dengan klub sukarelawan dapat membantu mereka mengembangkan empati dan rasa tanggung jawab sosial.

Memperluas Jaringan Sosial dan Kesempatan

            Ekstrakurikuler juga membuka pintu bagi siswa untuk memperluas jaringan sosial mereka di luar lingkungan kelas. Melalui interaksi dengan teman sebaya yang memiliki minat yang sama, siswa dapat membangun hubungan yang kuat dan berharga. Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler juga sering kali melibatkan kerjasama dengan komunitas atau lembaga di luar sekolah, yang dapat membuka pintu bagi kesempatan magang, pertukaran pelajar, atau bahkan peluang karier di masa depan.

Menyeimbangkan Kehidupan Akademis dan Non-Akademis

            Salah satu manfaat utama dari keikutsertaan dalam ekstrakurikuler adalah membantu siswa menemukan keseimbangan antara kehidupan akademis dan non-akademis mereka. Dengan memperluas cakupan aktivitas mereka di luar kelas, siswa dapat menemukan cara yang seimbang untuk mengalokasikan waktu mereka antara studi, kegiatan ekstrakurikuler, dan waktu luang. Hal ini membantu mencegah kelelahan belajar dan memberikan siswa pengalaman yang lebih kaya dan beragam selama masa di madrasah.

Kesimpulan

            Dalam keseluruhan, ekstrakurikuler tidak hanya sekadar tambahan dari pengalaman belajar akademis, tetapi juga merupakan bagian integral dari pengembangan holistik siswa. Dengan menyediakan beragam pilihan kegiatan di luar kelas, ekstrakurikuler membantu siswa mengeksplorasi minat mereka, membangun keterampilan, dan membentuk kepribadian mereka. Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk memberikan dukungan dan sumber daya yang cukup untuk mengembangkan program ekstrakurikuler yang beragam dan bermutu tinggi, sehingga setiap siswa memiliki kesempatan untuk berkembang secara menyeluruh.

 

Jumat, 29 Maret 2024

Eksplorasi Dinamika Lingkaran Pertemanan

Foto ilustrasi lingkaran pertemanan

Pertemanan, jalinan hubungan sosial yang kompleks, menjadi pondasi interaksi manusia. Dalam kerangka yang rumit ini terdapat konsep lingkaran pertemanan atau circle pertemanan, sebuah jaringan hubungan yang dinamis dan berkembang yang membentuk kehidupan kita dengan cara yang mendalam. Memahami dinamika lingkaran pertemanan memberikan wawasan tentang kompleksitas perilaku sosial manusia dan mekanisme yang mengatur interaksi kita.

Artikel ini dilatarbelakangi oleh antara lain pengamatan dan pertanyaan saya sebagai guru terhadap peserta didik yang saya ajar. Sebagai guru sosiologi, saya menaruh minat pada istilah lingkaran pertemanan karena terkait dengan interaksi sosial. Tentu lingkaran pertemanan tidak hanya pada peserta didik atau remaja atau anak anak, melainkan juga bisa terjadi pada orang dewasa.

Sering saya melihat beberapa peserta didik saya berkumpul dan duduk ngobrol di depan kelas saat istirahat. Seringkali mereka terdiri atas beberapa orang yang sama. Pernah saya tanya mereka membahas apa? Jawabannya seringkali membahas hal yang bermacam-macam. Terkadang mereka tampak membahas sesuatu, tetapi jika ditanya mereka akan merahasiakan pembahasannya.

Secara tidak sadar mereka adalah teman karib, teman akrab atau istilah dalam artikel ini disebut dengan lingkaran pertemanan atau circle pertemanan. Akan tetapi, mereka mengelak jika disebut dengan circle pertemanan karena istilah itu negatif bagi mereka. Istilah tersebut membuat mereka tertutup dengan teman lainnya. Padahal mereka harus terbuka, berteman dengan siapa saja. Hal inilah menandai jika lingkaran pertemanan itu sifatnya kompleks. Sama halnya dengan interaksi sosial. Artikel ini berkolaborasi dengan chatGPT.

Definisi Lingkaran Pertemanan

Lingkaran pertemanan dapat dibayangkan sebagai serangkaian cincin konsentris, dengan individu di tengah dikelilingi oleh lapisan-lapisan dengan tingkat kedekatan yang berbeda-beda. Di inti terletak pertemanan yang intim, ditandai dengan ikatan emosional yang kuat, kepercayaan, dan dukungan saling. Bergerak keluar, lingkaran-ligkaran ini mencakup pertemanan dengan intensitas yang semakin berkurang, dari teman dekat hingga kenalan.

Pembentukan dan Evolusi

Pembentukan lingkaran pertemanan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kedekatan, minat bersama, nilai, dan pengalaman. Interaksi awal membuka jalan bagi pengembangan kedekatan, menuju terbentuknya pertemanan. Seiring waktu, hubungan ini berkembang, dengan beberapa menjadi lebih kuat sementara yang lain memudar.

Faktor eksternal, seperti transisi kehidupan, relokasi geografis, dan perubahan minat, dapat membentuk kembali komposisi lingkaran pertemanan. Individu dapat menjalin hubungan baru sambil menjauh dari yang lama, mengakibatkan perubahan berkelanjutan dalam jaringan ini

Peran Teknologi

Di era digital saat ini, teknologi memainkan peran penting dalam membentuk lingkaran pertemanan. Platform media sosial dan aplikasi pesan memberikan jalan bagi pemeliharaan dan perluasan jaringan di luar batas fisik. Namun, ranah digital juga memperkenalkan kompleksitas, seperti presentasi diri yang disunting dan kaburnya batas antara pertemanan online dan offline.

Fungsi Lingkaran Pertemanan

Lingkaran pertemanan melayani berbagai fungsi, mulai dari dukungan emosional dan kebersamaan hingga validasi sosial atau pengakuan sosial dan pembentukan identitas diri atau kelompok. Dalam lingkaran ini, individu menemukan penerimaan, pengakuan, dan rasa memiliki, berkontribusi pada kesejahteraan dan kebahagiaan mereka secara keseluruhan.

Selain itu, lingkaran pertemanan berperan sebagai saluran pengaruh sosial, membentuk sikap, perilaku, dan persepsi. Melalui interaksi dalam jaringan ini, individu bertukar ide, nilai, dan norma budaya, memengaruhi keyakinan dan tindakan satu sama lain.

Tantangan dan Ketahanan

Meskipun memiliki banyak manfaat, memelihara lingkaran pertemanan tidaklah tanpa tantangan. Konflik, kesalahpahaman, dan perbedaan jalan hidup dapat menekan hubungan, menyebabkan retak dalam jaringan. Namun, lingkaran pertemanan yang tangguh mampu melewati badai ini, ditandai dengan komunikasi terbuka, dan komitmen untuk pertumbuhan bersama.

Kesimpulan

Lingkaran pertemanan adalah ekosistem rumit yang mencerminkan kompleksitas hubungan manusia. Dari pembentukan ikatan awal hingga naik turunnya hubungan dari waktu ke waktu, jaringan ini membentuk lanskap sosial kita dan berkontribusi pada pemahaman diri dan rasa memiliki. Memahami dinamika lingkaran pertemanan meningkatkan penghargaan kita terhadap peran hubungan dalam hidup kita dan menegaskan pentingnya merawat dan memelihara hubungan ini. Saat kita menentukan arah kerumitan interaksi manusia, lingkaran pertemanan kita tetap menjadi tiang dukungan yang kokoh, memperkaya perjalanan kita melalui kehidupan.

Kamis, 07 September 2023

Kumpulan Puisi yang Diterbitkan

Oleh: Puguh Utomo

 

Motor Tua

Motor tua melaju

Mengantar ke tempat dituju

Menerjang deru debu

Berpacu dengan waktu

 

Rodanya terus berputar

Menyambut mentari bersinar

Menemani tuannya bersabar

Menjemput rezeki yang tersebar

 

Motor tua

Tetap setia

Menggapai asa

Sampai hilang jiwa

 

 

Ruang Kelas

Ruang kelas hanya batas

Menempa manusia cerdas

Bukan pemalas

Imajinasi tak terbatas

Arah yang jelas

Meja dan kursi sebagai alas

 

Muridku, lihatlah luar kelas

Dunia ini luas

Dunia tak selebar daun talas

Tak terbatas ruang kelas

 

 

Sungaiku Sayang, Sungaiku Malang

Dulu sungaiku bersih

Dulu sungaiku jernih

 

Sungaiku sayang

Dulu anak kecil suka berenang

Dulu anak kecil suka berpetualang

Tempatmu lapang

Airmu terkenang

 

Namun, sayang

Sungaiku kini malang

Banyak sampah mengambang

Tanpa bisa daur ulang

 

Kaki Mungil

Kakimu mungil

Tubuhmu kecil

Cara jalanmu masih labil

Bicaramu masih ganjil

Terkadang jatuh lewati kerikil

 

Kau sering jail

Suka rewel dan riwil

Betapa perjuangan ibumu saat hamil

 

Sahabatku

Pulpen di jarimu

Buku di tanganmu

Ponsel di sakumu

Layar laptop menu harianmu

Tas di punggungmu

Senyum tampak di wajahmu

 

Puluhan tahun jalani profesi itu

Mengajar, mendidik muridmu

Tak jemu jalani rutinitasmu

Seakan panggilan jiwamu

 

Sahabatku yang guru

Kami meneladanimu

Kesederhanaanmu layak ditiru

Pengabdianmu kami tak ragu

 

Gempa

Gempa

Menghentikan tawa manusia

Guncangannya mengejutkan dada

Alam tidak murka

Itu kekuasaan-Nya

 

Tanahku rawan gempa

Setiap saat siaga

Bangunan bisa renggut nyawa

 

 

Hemodialisa

Ketika

Ginjal tak berdaya

Hemodialisa

Pilihannya

 

Tak seindah nama

“cuci darah” / hemodialisa

Terapi sakit yang tidak biasa

 

Ibuku tercinta

Usiamu renta

Jadi pasien hemodialisa

Anakmu jatuh bangun dibuatnya

 

Sakit yang kau derita

Sakit yang luar biasa

Tiga tahun lamanya

Dua jarum lubangi lengan kirinya

Sepanjang usia

 

Sampai corona melanda

Akhirnya

Jiwamu terpisah dari raga

Ibu, kau tutup usia

Kau pergi ke alam baka

 

Puisi di atas telah diterbitkan dalam bentuk buku dalam karya bersama dengan guru dan karyawan MAN 2 Nganjuk. 

Puguh Utomo. Belajar menulis sejak di bangku kuliah (http://puguh-sosiologi.blogspot.com). Bekerja di MAN 2 Nganjuk. Mengajar sosiologi sejak 2011 sampai sekarang. Membina ekstrakurikuler jurnalistik sejak 2017 sampai sekarag. Mengajar kelas multimedia sejak 2020 sampai sekarang. No. wa 085646210949

 

 

 

Kamis, 01 Desember 2022

Ujian Sekolahan & Ujian Kehidupan

             


Umumnya di setiap jenjang pendidikan ada ujian. Misalnya di jenjang MI/SD, MTs/SMP, MA/SMK/SMA. Wujud ujian berupa ulangan harian, penilaian harian, penilaian akhir semester, penilaian akhir tahun, ujian akhir sekolah. Ujian pada dasarnya dilakukan guru untuk mengevaluasi materi pelajaran dalam kurun waktu tertentu. Bentuknya bisa tes tulis online atau offline, pilihan ganda, uraian, praktik, unjuk kerja maupun bentuk tugas yang lainnya.

            Saat kalian mengikuti ujian seperti ulangan harian, biasanya guru mengumumkan hasilnya. Biasanya guru meminta siswa siswi mengerjakan secara jujur. Jujur penting, prestasi yang utama. Kejujuran atau sportifitas tidak hanya di bidang olah raga tetapi juga di bidang pelajaran. Jika siswa siswi mengerjakan secara sportif hasil ujian umumnya berbeda antara satu siswa dengan siswa lainnya.

            Jika skornya 1 – 100, dalam satu kelas ada yang dapat 75, 80, 85, 90. Bahkan ada yang dapat 100. Biasanya ada target nilai minimal, misalnya 75. Jika kamu jujur dan mendapatkan nilai kurang, misalnya 70 maka nggak usah minder. Nggak usah malu dengan guru atau teman-teman kamu. Kamu paham. Hasil ujian sekolah yang berbeda-beda yang kamu ikuti itu biasa.

            Ada pelajaran yang bagi kamu sulit. Ada pelajaran yang menurut kamu mudah. Mungkin semua pelajaran bagi kamu mudah. Mungkin juga semua pelajaran bagi kamu sulit. Rata-rata pelajaran yang sulit bidang IPA. Misalnya matematika, fisika dan kimia. Atau pelajaran lain yang berhubungan dengan angka-angka dan simbol-simbol. Nyatanya ada orang yang dianugerahi kemampuan akademis yang ketegori sangat baik, baik, sedang/cukup dan kurang.

            Cara atau proses kalian mengerjakan ujian dan hasil ujian bisa menggambarkan kalian. Itu menjadi bahan bagi kalian untuk menentukan pilihan hidup seperti pilihan karier. Ujian sekolahan bukan segalanya tetapi penting bagi kalian yang berstatus pelajar. Ujian sekolahan adalah bagian dari ujian kehidupan.

Kamis, 27 Oktober 2022

Merintis Karir Sejak Muda



 Ciri Golongan Muda

Kalian yang kelas X, XI dan XII madrasah aliyah termasuk golongan muda. Cirinya antara lain, rentang usia kalian antara 14-17 tahun. Secara fisik rata-rata kalian masih prima karena masih muda. Secara fisik dan mental kalian masih bertumbuh dan berkembang. Pengalaman saya mengajar kelas X rata-rata fisik kelas X masih seperti anak SMP/MTs. Badan relatif masih kecil. Namun, saat saya mengajar di kelas XII yang dulu kelas X, badan mereka relatif sudah besar. Secara biologis mereka berkembang.

Jenjang sekolah di aliyah model belajarnya juga tidak seperti SD/MI. Pada jenjang ini kalian sudah mampu berpikir tingkat tinggi. Mampu memahami masalah dan menganalisisnya. Kemampuan dasar seperti membaca dan berbicara sudah tidak seperti anak SD/MI. Pada jenjang MA merupakan persiapan menuju dewasa. Persiapan karier. Di sebuah kelas XII jelang ujian akhir, saya menjumpai papan tulis yang berisikan tulisan tentang karir atau impian. Ada yang menuliskan wirausaha, ada yang menulis ingin menjadi guru SD/MI, dan lain sebagainya. Jadi, saat kalian bersekolah di MAN 2 Nganjuk ini kalian langsung atau tidak langsung tengah merintis karier.

Kenyataannya, setiap orang bisa berbeda jawaban jika ditanya karir. Ada yang masih mengambang, belum tahu. Ada yang sudah punya jawaban. Bahkan, ada yang masih ragu. Soal karier bisa kompleks. Menyangkut masa lalu, masa sekarang dan masa depan.

Arti Karir

Karir atau pekerjaan berpengaruh pada berbagai aspek hidup seseorang dalam kehidupan bermasyarakat. Karir tidak semata-mata cari uang. Karir tidak selalu diartikan sumber penghasilan seseorang. Karir menunjukkan siapa seseorang. Dengan karir, orang bisa bermanfaat bagi orang lain. Karir juga menunjukkan status sosial seseorang. Karir menunjukkan kemandirian seseorang. Karier juga berkaitan dengan kesehatan seseorang. Bayangkan, jika seseorang harus bekerja di lingkungan yang tingkat polusinya tinggi maka bisa berpengaruh pada kesehatan seseorang. Bahkan, jika sudah berumah tangga karir penting untuk menafkahi keluarganya.

Karir bisa bermacam-macam. Di isian form kartu tanda penduduk (KTP) ada puluhan jenis karir. Mulai dari ibu rumah tangga, petani sampai presiden. Ada karir atau pekerjaan pokok atau primer. Ada karir sampingan atau sekunder. Ada karir dengan resiko rendah ataupun sedang. Ada karir dengan resiko tinggi. Seringkali pekerjaan, karir, profesi, dianggap sama. Contoh karir misalnya guru, pedagang, montir, petani, polisi, tentara, perawat, dan lain sebagainya.

Merintis Karir Sejak Muda

Merintis karir tidak sehari dua hari. Perlu waktu berhari hari. Berminggu minggu. Berbulan-bulan. Bahkan, bertahun tahun. Karir perlu dirintis dan dibangun sepanjang hidup seseorang. Saya yakin, kalian, laki-laki maupun perempuan, saat kalian duduk di kelas X, XI, XII kalian sudah punya bayangan atau impian karir. Bahkan, saat kalian duduk di bangku MA kalian saat ini berarti sudah merintis karier. Kalian memikirkan karir kalian itu tidak sehari dua hari. Kalian memikirkannya seingat kalian. Bahkan, kalian berusaha mewujudkan karir impian kalian.

Saat lulus dari MA, ada yang kuliah dan ada yang kerja. Sebetulnya keduanya sama-sama merintis karir. Hanya saja yang kuliah disebut mematangkan karir. Karena nantinya jika mereka misalnya ingin menjadi guru, syaratnya mereka harus menyelesaikan studi S-1.

Teorinya karir itu hendaknya sejalan dengan minat, bakat, kemampuan dan kemauan. Namun, seringkali praktiknya karir juga karena keterpaksaan. Dalam kenyataannya, satu orang juga bisa memiliki lebih dari satu karir. Karir itu sepanjang hidup. Hidup tidak selalu indah. Tidak selalu statis. Ada suka dukanya. Karir juga begitu. Kalian tentu sudah paham arti hidup dan kehidupan ini.