Senin, 22 Februari 2010

Handphone-ku yang Jadul

Handphone-ku yang Jadul

Handphone (hp) itu saya beli tanggal 12 Desember 2005 seharga Rp 475.00,00. Saya membeli hp second atau hp bekas itu saat saya masih kuliah di Jember. Kira-kiranya saya membeli hp itu saat saya duduk di semester V. Meskipun hp bekas, tetapi saat membelinya di sebuah counter, hp itu masih garansi pabrik selama kira-kira tiga bulan. Waktu itu, saya membelinya bersama dengan seorang teman yang tahu tentang per-hp-an.

Tentu saja dalam tulisan ini saya tidak menyebut merek, tetapi dari sedikit ciri-ciri tersebut mungkin dapat dibuat kesimpulan tentang hp saya tersebut. Apabila kesimpulannya pada masa kini, barangkali hp itu adalah hp jaman dulu alias hp jadul. Tentu saja kesimpulan itu jika dibandingkan dengan hp milik orang-orang masa sekarang yang umumnya lebih baik daripada hp saya itu.

Beberapa ciri lainnya akan menguatkan bahwa hp saya ini hp jadul. Layarnya berwarna hijau muda, tidak color. Keypad-nya cukup berisik jika dipakai untuk mengetik pesan pendek. Kemudian, nada deringnya monophonic. Memorinya pun cukup terbatas, yakni di phone book hanya dapat menampung 50 nomor telepon.

Sekali lagi dari ciri tersebut mungkin disimpulkan bagaimana hp saya itu secara fisik. Sekali lagi saya juga tidak bisa menyebut merek maupun tipe hp. Apabila saya menyebut merek maupun tipe hp maka saya tergolong mempromosikan hp tersebut. Lagi pula, saya tidak dibayar untuk itu.

Sekadar diketahui, hp itu tergolong telah lama saya pakai, yakni sejak pertama membelinya sampai sekarang. Jadi, sampai sekarang saya telah menggunakannya selama empat tahun lebih. Selama saya memakainya, alhamdulillah saya juga belum pernah berganti nomor, SIM card.

Sebetulnya, kesadaran bahwa hp saya itu tergolong jadul adalah dari seorang tukang cukur rambut. Kira-kira sebulan yang lalu di tempat cukur langganan saya itu beliau mengatakan (entah bertanya, entah memberitahu) “kok punya hp lama (jadul)?”. “Ya”, jawa saya. Saya kemudian mengatakan bahwa “yang penting bisa dipakai untuk menerima dan menjawab telepon maupun pesan pendek”. Beberapa saat kemudian, beliau menunjukkan hp miliknya yang ternyata malah lebih jadul dari hp saya.




Jumat, 12 Februari 2010

Latihan Soal UN Sosiologi dan Pembahasannya

Latihan Soal UN Sosiologi dan Pembahasannya
Sumber: www.banksoal.sebarin.com
  1. Tindakan sosial masyarakat idealnya diarahkan untuk mewujudkan...
A. kaidah
B. interaksi
C. pranata
D. norma
E. nilai
Pembahasan: Menurut Max Weber “tindakan sosial adalah tindakan seorang individu yang dapat mempengaruhi individu-individu lainnya dalam masyarakat. ...tindakan sosial merupakan perwujudan dari hubungan atau interaksi sosial” (Tim Sosiologi, 2001:18).
Jawaban: B. interaksi
2. Perhatikan contoh berikut!
1. Pertandingan sepakbola antarklub di Jakarta.
2. Pabrik itu dirikan secara patungan.
3. Di antara pihak-pihak yang bertikai timbul rasa benci.
4. Terjadi perang urat saraf antara A dan B.
Dari contoh di atas yang termasuk kontravensi adalah:
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 1 dan 4
D. 2 dan 3
E. 3 dan 4
Pembahasan: Kontravensi adalah proses disosiatif yang mengarah pada penghancuran lawan secara tidak langsung (Sri dan Yusniati, 2007:131).
Jawaban: E. 3 dan 4
3. Nilai dalam interaksi sosial berperan sebagai...
A. Pengendali tingkah laku
B. Pedoman pola pikir
C. Pendorong tindakan sosial
D. Petunjuk kehidupan sosial
E. Pembentuk budaya baru
Pembahasan: “peran nilai dan norma dalam yang ada di masyarakat sebagai pengendali agar tercipta ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat” (Sri dan Yusniati, 2007:21).
Jawaban: A. Pengendali tingkah laku
4. Fungsi nilai sosial dalam kehidupan masyarakat adalah...
A. Memberi contoh tentang perilaku yang baik
B. Sebagai pengawas perilaku manusia
C. Membedakan hal-hal yang disukai dan tidak disukai
D. Gambaran tentang anjuran dan larangan
E. Memberi arah tentang perilaku baik
Pembahasan: Salah satu fungsi nilai sosial adalah “alat pengawas dengan daya tekan dan daya pengikat tertentu”. Sementara itu fungsi nilai sosial yang lain adalah “a. Alat solidaritas dalam masyarakat; b. Petunjuk arah cara berpikir, berperasaan, bertindak, dan penentu dalam memenuhi peran sosial; d. Faktor pendorong seseorang meraih cita-cita; e. Benteng perlindungan dan menjaga stabilitas budaya kelompok masyarakat” (Sri dan Yusniati, 2007:25).
Jawaban: B. Sebagai pengawas perilaku manusia
5. Norma dijadikan pedoman hidup dalam memenuhi kebutuhan sosial sebab...
A. Mengembangkan nilai persatuan dan patriotisme
B. Mengungkapkan rasa estetika
C. Mengatur berbagai aktifitas
C. Mengembangkan prinsip benar salah
D. Menimbulkan keyakinan diri yang amat kurang
Pembahasan: Apabila berkaitan dengan norma maka di antara pilihan itu yang mendekatainya adalah mengembangkan prinsip benar salah.
Jawaban: C. Mengembangkan prinsip benar salah.
6. Suami istri berhak berciuman. Akan tetapi, di Indonesia pasangan suami istri ini tidak melakukannya di depan umum karena bertentang dengan dengan norma...
A. Agama
B. Hukum
C. Kesusilaan
D. Kesopanan
E. Kebiasaan
Pembahasan: Norma kesusilaan adalah “norma yang bersumber dari hati nurani atau akal manusia. Nilai ini bersifat universal karena setiap individu pasti memilikinya hanya bentuk perwujudannya saja yang berbeda. Misalnya, dilarang berciuman di muka umum” (Sri dan Yusniati, 2007:27).
Jawaban: C
7. Perhatikan hal-hal berikut!
1) Menamkan nilai dan norma yang dianut masyarakat
2) Membentuk kemampuan beradaptasi dengan lingkungan yang lebih luas
3) Sarana pemenuhan kebutuhan hidup individu dan kelompok
4) Sebagai dasar pembentukan kepribadian seseorang
Dari pernyataan di atas yang termasuk peran sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder adalah...
  1. 1 dan 2
  2. 1 dan 3
  3. 1 dan 4
  4. 2 dan 3
  5. 3 dan 4
Pembahasan: “Sosialisasi primer adalah sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil pada saat ia tercatat sebagai anggota masyarakat melalui agen-agen sosialisasi utama. Proses ini dimulai pada saat seseorang berusia anak-anak atau belum sekolah untuk mengenal keadaan lingkungan keluarga, teman sepermainan, tetangga, dan sebagainya.” Sementara itu, “sosialisasi sekunder berlangsung di luar keluarga melalui agen, teman bermain, sekolah, dan media massa.” (Sri dan Yusniati, 2007:75).
Jawaban: A
8. Salah satu faktor yang memengaruhi kepribadian seseorang yang berkaitan dengan
kondisi fisik tempat tinggal adalah...
  1. Warisan biologis
  2. Lingkungan geografis
  3. Lingkungan budaya
  4. Lingkungan sosial
  5. Lingkungan bermain
Pembahasan: Lingkungan fisik merupakan salah satu faktor memengaruhi kepribadian seseorang. Lingkungan fisik berarti “perbedaan topografi, iklim, kesuburan tanah, dan sumber daya alam”. Dalam opsi itu kiranya yang mendekati pengertian tersebut adalah lingkungan geografis (Sri dan Yusniati, 2007:78).
Jawaban: B.
9. Salah satu contoh fungsi media massa dalam sosialisasi sekunder adalah...
A. Memicu masyarakat menjadi konsumtif
B. Menanamkan nilai-nilai fundamental
C. Membudayakan masyarakat secara formal
D. Menanamkan rasa tenteram dan damai
E. Menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat
Jawaban: C
10. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1. Kerusuhan dan kebakaran di bulan Mei 1998
2. Penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang
3. Pemerkosaan terhadap pembantu rumah tangga
4. Terganggunya keamanan di daerah perbatasan
Dari perilaku-perilaku di atas yang termasuk penyimpangan sekunder adalah nomor...
  1. 1 dan 2
  2. 1 dan 3
  3. 1 dan 4
  4. 2 dan 3
  5. 3dan 4
11. Perhatikan pernyataan berikut!
1. Dikenakan hukuman kurungan
2. Dikucilkan dari masyarakatnya
3. Gosip lisan secara luas
4. Diharuskan membayar denda berupa uang atau barang
Pernyataan tersebut yang termasuk jenis pengendalian sosial yang berlaku pada masyarakat tradisional adalah nomor...
  1. 1 dan 2
  2. 1 dan 3
  3. 2 dan 3
  4. 2 dan 4
  5. 3 dan 4
Jawaban: C
12. Hukuman pidana bagi pelaku tindak pembunuhan termasuk contoh pengendalian sosial dengan cara...
  1. Antisipatif
  2. Regulatif
  3. Persuasif
  4. Preventif
  5. Koresif (Koersif)
13. Orang-orang yang menduduki lapisan sosial yang berdasarkan ukuran kekuasaan, misalnya...
  1. Orang yang berjasa dalam suatu negara dalam hal agama
  2. Semua guru yang bekerja dengan tekun
  3. Ilmuwan dan cendekiawan
  4. Kaum ulama dan cendekiawan
  5. Para pejabat pemerintah
Jawaban: E
14. Pelapisan sosial berdasarkan sistem kasta bersifat tertutup sebab...
  1. Sistem kasta hanya dikenal di negara India
  2. Kasta diperoleh melalui keturunan dan berlaku seumur hidup
  3. Masyarakat Bali sebagian besar memeluk agama Hindu
  4. Bentuk perkawinan dalam masyarakat Hindu bersifat eksogami
  5. Sejak India merdeka pelaksanaan sistem kasta cenderung lunak
Jawaban: B
15. Penggolongan masyarakat ke dalam kelompok tertentu seperti pedagang, pegawai, nelayan, pengusaha, pengrajin, dan pejabat pemerintah merupakan diferensiasi sosial berdasarkan....
  1. Peranan
  2. Suku
  3. Agama
  4. Ras
  5. Profesi
Jawaban: E
16. Pernyataan di bawah ini:
1. Terjadinya pertentangan antara kubu pendukung Persib dengan pendukung Persija
2. Dilakukan musyarawah untuk menyelesaikan pertikaian
3. Diselesaikannya pertentangan antara keluarga dan Amir dan Bima di pengadilan
4. Saat demonstrasi mahasiswa berlangsung di sekitar Semanggi Jakarta, terjadi pula penjarahan besar-besaran yang dilakukan oleh orang-orang tidak bertanggungjawab
Perbedaan antara konflik dan kekerasan dapat dilihat pada pernyataan...
  1. 1 dan 2
  2. 1 dan 3
  3. 1 dan 4
  4. 2 dan 4
  5. 3 dan 4
Jawaban: C
17. Ketika para siswa hendak mengadakan widyawisata, terjadilah perbedaan pendapat dalam menentukan obyek. Untuk mencapai mufakat diadakan voting. Contoh penyelesaian konflik tersebut termasuk bentuk akomodasi...
  1. Subjugation
  2. Stalemate
  3. Majority rule
  4. Elimination
  5. Integration
18. Pada prinsipnya status seseorang dapat diperoleh dengan cara-cara bersifat...
A. Subjektif, objektif, dan Otomatis
B. Otomatis, ada usaha, dan subjektif
C. Konflik, Simbol, dan Assigned
D. Ascribed, Achieved, dan Assigned
E. Ascribed, Otomatis, dan Assigned
Jawaban: D
19. Perhatikan beberapa saluran mobilitas sosial vertikal berikut ini...
1) Alih profesi dari pegawai menjadi pedagang
2) Rotasi kepala sekolah dari SMAN 5 ke SMAN 1
3) Seluruh siswa kelas tiga sosial SMA Belawan diterima di beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta.
4) Pak Hadi seorang guru sosiologi dari SMA Bangka pindah menjadi guru sosiologi di Belitung
5) Seorang menteri di salah satu negara menjadi anggota salah satu partai
Di antara pernyataan di atas yang tergolong ke dalam mobilitas vertikal adalah ...
  1. 1 dan 2
  2. 1 dan 3
  3. 2 dan 3
  4. 3 dan 4
  5. 3 dan 5
Jawaban: B
20. Contoh mobilitas vertikal ke atas di bidang pendidikan adalah ...
A. Rianto mendapat promosi jabatan sebagai kepala seksi kantor
B. Di antara teman sekelasnya hanya Abdi yang lulus SNMPTN
C. Dia mendapat keuntungan dari menjual buku pelajaran
D. Tino dapat membeli sepeda yang baru setelah sepedanya rusak
E. Pak Ahmad menggantikan Pak Nurdin menjadi RT di kampung
Jawaban: B
21. Salah satu faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial yang berkaitan dengan aspek geografis adalah ...
A. Perubahan standar hidup
B. Perubahan tingkah laku
C. Pertambahan penduduk
D. Perbedaan jenis kelamin
E. Perubahan lingkungan alam
Jawaban: E
22. Faktor penyebab adanya primordialisme adalah ...
A. Kesetiaan terhadap sesuatu yang dimiliki sejak lahir
B. Fanatisme yang berlebihan dan meremehkan budaya asing
C. Sikap tertutup terhadap budaya asing karena rasa curiga
D. Letak yang terisolasi sehingga tidak terpengaruh budaya asing
E. Takut sistem keseimbangan masyarakat goyah
23. Kemajemukan masyarakat Indonesia secara historis terdiri dari berbagai suku bangsa. Hal ini dilatarbelakangi oleh ...
  1. Isolagi geografis dan kepulauan
  2. Keragaman budaya dan potensi alam
  3. Penjajahan migrasi penduduk
  4. Perdagangan dan kekayaan alam
  5. Kontak sosial dan jumlah penduduk
Jawaban: B
24. Di antara karya bangsa Indonesia yang dapat dijadikan tali pengikat Indonesia yang mejemuk ...
  1. Bahasa Indonesia dan ideologi Pancasila
  2. Partai politik
  3. Angkatan bersenjata yang kuat
  4. Penataran P 4 bagi masyarakat
  5. Perguruan tinggi di berbagai daerah
Jawaban: A
25. Kemajemukan masyarakat Indonesia dalam kehidupan keagamaan dilatarbelakangi oleh kenyataan yaitu ...
  1. Letak geografis dan persimpangan lalu lintas dunia
  2. Ideologi negara dengan kebebasan negara
  3. Keragaman suku bangsa di wilayah nusantara
  4. Perbedaan adat istiadat antar kelompok sosial
  5. Perbedaan kultur pertanian ladang dengan sawah
Jawaban: A
26. Berkembangnya paham tradisional dalam kehidupan masyarakat majemuk, seperti usaha membentuk perkumpulan atas dasar tempat kelahiran, suku bangsa, agama, maupun kekerabatan, merupakan gejala sosial yang menunjukkan ...
  1. Etnosentrisme
  2. Politik aliran
  3. Organisasi politik
  4. Promordialisme
  5. Sekularisme
27. Munculnya politik aliran dalam masyarakat, menyebabkan munculnya organisasi yang berdasarkan ...
  1. Kebangsaan
  2. Pendidikan
  3. Perubahan
  4. Keagamaan
  5. Perjuangan
Jawaban: D
28. Pengaruh kemajemukan masyarakat Indonesia dapat mengakibatkan konflik apabila ...
  1. Semangat kebangsaan anggota masyarakat lemah
  2. Para pemimpin kurang akomodatif dan responsif
  3. Pendapatan per kapita rendah dan banyak pengangguran
  4. Moral masyarakat tidak berdasarkan agama
  5. Banyak tergantung pada kemampuan bangsa lain
Jawaban: A
29. Sebagian masyarakat Indonesia beranggapan bahwa kebudayaan Barat lebih tinggi daripada kebudayaan sendiri dan modernisasi tidak lain proses meniru budaya Barat. Penyebab sikap yang keliru tersebut adalah ...
  1. Masyarakat Indonesia lebih terbuka
  2. Kurang memahami makna modernisasi
  3. Kurang kreatif dalam menemukan penemuan baru
  4. Menggunakan produk asing meningkatkan status sosial
  5. Bangga memiliki barang impor yang berasal dari barat
Jawaban: B
30. Contoh perubahan yang berbentuk progres adalah ...
  1. Listrik masuk desa menyebabkan kenakalan remaja
  2. Siaran televisi menyebabkan murid malas belajar
  3. Banyak wanita berpakaian sangat minim
  4. Penemuan komputer memperlancar sistem informasi
  5. Pemakaian robot yang menyebabkan peangguran
Jawaban: B
31. Amatilah pernyataan berikut ini!
1. Terjadinya perubahan-perubahan (transformasi) sosial dan ekonomi
2. Konflik-konflik yang terjadi karena lompatan kebudayaan
3. Pemerintahan yang lemah dan korup
4. Kebudayaan judi yang berkembang tanpa aturan yang jelas
5. Terjadinya hambatan mobilitas vertikal
6. Pengembangan sikap mental yang keliru di zaman modern
Pernyataan-pernyataan di atas adalah merupakan ...
  1. Faktor-faktor internal yang merangsang munculnya tindak kejahatan
  2. Faktor-faktor eksternal yang merangsang munculnya tindak kejahatan
  3. Faktor-faktor akulturasi yang merangsang munculnya tindak kriminal
  4. Faktor-faktor asimilasi yang merangsang munculnya tidak kriminal
  5. Faktor-faktor penghambat munculnya tindak kriminal
32. Pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan terhadap modernisasi antara lain ...
  1. Menimbulkan pemikiran yang rasional pada masyarakat
  2. Menjadikan masyarakat lebih menghargai waktu
  3. Memberikan perasaan percaya diri pada masyarakat
  4. Meningkatnya kontrol sosial sehingga terwujud keteraturan
  5. Dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Jawaban: A
33. Fungsi pendidikan di sekolahan, yang berhubungan dengan kesinambungan suatu bangsa antara lain ...
  1. Sumber inovasi sosial
  2. Agen perubahan budaya
  3. Menjamin integrasi sosial
  4. Sarana sosialisasi sekunder
  5. Wadah penyaluran bakat
Jawaban: B
34. Unit sosial keluarga paling sedikit beranggotakan
  1. Suami dan istri
  2. Orang tua dan anak
  3. Orang tua dan anak yang belum kawin
  4. Ayah, ibu, dan semua anak yang sah
  5. Ayah, ibu, anak kandung dan anak tiri
Jawaban: A
35. Fungsi pranata agama bagi kehidupan manusia dalam menghadapi tantangan hidup di dunia adalah ...
  1. Memberi petunjuk ke arah keselamatan duniawi
  2. Memberi kemudahan ke arah keselamatan akherat
  3. Mencari keuntungan duniawi dengan maksimal
  4. Mengatasi ketidakberdayaan dan keterbatasan manusia
  5. Membuktikan kesetiaan dan penghormatan kepada Tuhan
Jawaban: D
36. Contoh pengambilan sampel yang dilakukan oleh seorang peneliti yang menjumpai adanya kelompok SD, SLTP, dan SLTA.
Hal tersebut termasuk ke dalam sampel ...
  1. Random
  2. Wilayah
  3. Kelompok
  4. Kuota
  5. Insidental
Jawaban: C
37. Penentuan topik penelitian harus memperhatikan hal-hal berikut ...
  1. Ada acuan, dapat dilaksanakan, berguna dan bukan duplikat
  2. Bukan duplikat, ada buku sumber, dan terjangkau tempatnya
  3. Sudah ada peneliti sebelumnya, praktis, dan terjangkau
  4. Menarik, dapat dilaksanakan, berguna dan bukan duplikat
  5. Ada buku sumber, berguna dan terjangkau biayanya
Jawaban: A
38. Keuntungan dan kelemahan wawancara adalah ...
  1. Informasi yang diinginkan dapat diperoleh secara cepat dan terdapat kesangsian dalam kebenaran jawaban yang diperoleh, karena apa yang diucapkan oleh seseorang tentang kelakuannya belum tentu sesuai dengan kelakuan sebenarnya.
  2. Pewawancara yang sensitif dapat menilai gerak-gerik, ada suara dan air muka responden
  3. Menggunakan sejumlah pewawancara memerlukan usaha untuk memilih, melatih, dan mengawasi staf pekerja
  4. Dapat dipastikan bahwa memang betul, respondenlah yang memberikan jawaban dalam angket
  5. Dapat diperoleh keterangan yang sedalam-dalamnya mengenai suatu masalah, terutama yang berkenaan dengan pribadi seseorang
Jawaban: A
39. Seorang siswa peneliti mempunyai data penduduk Desa Manunggal berdasarkan mata pencaharian setelah menghitung sendiri sebagai berikut.
Bertani
Pengrajin
Pedagang
Pegawai/ABRI
1.000
200
50
10

Berdasarkan proses perolehannya, data tersebut digolongkan ...
  1. primer
  2. Sekunder
  3. Kualitatif
  4. Kuantitatif
  5. Statistik
Jawaban: A
40. Penulisan saran dalam laporan penelitian sebaiknya didasarkan ...
  1. Hasil penelitian
  2. Kesimpulan penelitian
  3. Permasalahan penelitian
  4. Hipotesis penelitian
  5. Asumsi penelitian
Jawaban: A

Daftar Pustaka
Sri Wahyuni, Niniek dan Yusniati. 2007. Manusia dan Masyarakat: Pelajaran Sosiologi untuk SMA/MA. Ganeca Exact: Jakarta.
Tim Sosiologi. 2001. Panduan Belajar Sosiologi untuk Kelas 2 Sekolah Menengah Umum Sesuai Kurikulum 1994 yang Disempurnakan. Penerbit Yudhistira: Jakarta.

Senin, 08 Februari 2010

Karier, Jodoh, dan Nikah

Gambar dipinjam dari sini
Karier, Jodoh, dan Nikah

Seorang teman pernah saya tanyai, “kapan menikah?” Dia (laki-laki) menjawab bahwa dia ingin bekerja dulu. Dua teman (keduanya perempuan) saya yang lain, dengan pertanyaan yang sama, juga menjawab seperti itu. Sementara itu, teman saya yang lain, dengan pertanyaan yang sama, menjawab bahwa dirinya belum siap meskipun secara karier dia sebetulnya sudah tergolong mapan. Saya pun oleh beberapa orang teman juga pernah ditanya tentang kapan menikah. Saya pun menjawab bahwa secara karier saya belumlah mapan dan jodoh pun belum ketemu. Saya juga mengatakan bahwa belum bertemunya jodoh itulah yang lebih mengemuka mengapa saya belum menikah.

Sebelum memulai paragraf selanjutnya, ada yang perlu diketahui dari tulisan ini. Tulisan ini tidak memberikan tips bagaimana meniti karier secara baik. Selain itu, tulisan ini juga tidak mengenalkan cara bagaimana mendapatkan jodoh. Tulisan ini pun tidak bermaksud memberikan ulasan tentang bagaimana mengarungi bahtera kehidupan pernikahan atau berumah tangga. Kiranya telah banyak sumber lain yang membicarakan tentang itu.

Kembali pada tulisan ini, dalam kebiasaan sosial di Indonesia, menurut saya pertanyaan itu wajar. Lagi pula, sebelum bertanya, saya mengidentifikasi dulu profil orang yang saya tanyai itu. Jadi, kemungkinan cukup kecil jika pertanyaan itu dapat menyinggung perasaan. Apalagi, kata kunci dari pertanyaan itu adalah “kapan”. Lagi pula, beberapa orang teman saya juga bertanya pada saya, kapan saya menikah. Saya sendiri menilai bahwa dalam batas “nilai rasa” pertanyaan itu wajar-wajar saja.

Di samping itu, ada beberapa hal yang dapat diidentifikasi dari teman-teman yang saya tanyai saat itu. Mereka rata-rata berusia 25 tahun. Sebagian besar di antara mereka mengenyam pendidikan tinggi. Pada usia itu pula, mereka dapat dikatakan telah membangun karier pada tahun-tahun awal. Beberapa orang teman itu pula berasal dari kawasan pedesaan maupun kawasan perkotaan. Di samping itu, sejumlah teman-teman yang saya tanyai itu tidak hanya laki-laki, tetapi juga perempuan.

Dalam kaitan itu, saya sempat memiliki asumsi terkait dengan pernikahan. Mereka yang berasal dari kawasan pedesaan maka akan lebih dulu menikah jika dibandingkan dengan mereka yang berasal dari kawasan perkotaan. Satu alasan tentang itu adalah kultur sosial tempat seseorang berada. Di pedesaan, menikah usia muda adalah lebih baik daripada menikah di usia tua. Akan tetapi, asumsi saya itu ternyata salah. Justru mereka, entah dari kawasan perkotaan maupun pedesaan sama-sama memiliki kesempatan yang sama untuk menikah.

Dari hal itu, sebetulnya saya ingin menarik sebuah pola tentang karier, jodoh, dan, nikah. Namun, sepertinya itu tidak bisa dibuat generalisasi-nya. Sebagai contoh adalah asumsi saya tentang mereka yang tinggal di kawasan perkotaan maupun mereka yang di kawasan pedesaan. Contohnya lainnya adalah dua teman saya yang dapat dikatakan telah menemukan jodohnya. Bahkan, jalinan cintanya sudah berlangsung beberapa tahun. Akan tetapi, sampai tulisan ini ditulis, belum terdengar kabar darinya tentang tanggal pernikahan.

Setiap orang alasan sendiri-sendiri, termasuk urusan karier, jodoh, dan pernikahan. Lagi pula, bukankah setiap orang memiliki jalan hidupnya sendiri-sendiri? Sementara itu, terkait dengan karier, jodoh, dan nikah maka jawaban-jawaban itu pada setiap orang cenderung berbeda-beda. Tidak terkecuali bagaimana mereka memaknai arti karier, jodoh, dan nikah dalam hidupnya. Umumnya lebih pada masalah waktu. Barangkali “rumusnya” ada dalam diri setiap individu. Maka dari itu, tidak mudah untuk di-matematis-kan maupun di-generalisasi-kan pada semua individu. Jadi, kemungkinan-kemungkinan bisa saja terjadi sebagaimana sifat dari kehidupan itu sendiri.