Seleksi
Seleksi ini satu makna dengan pemilahan, pemilihan, atau penyaringan. Seleksi di-Indonesia-kan dari bahasa Inggris, “selection”. Awalan pe- dan akhiran -an dalam bahasa Indonesia menyatakan proses. Dengan demikian, seleksi juga bermakna proses. Meskipun satu makna, tetapi penggunaan kata-kata itu menyesuaikan konteks. Kita tahu “seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil”, “pemilahan sampah”, “pemilihan kepala daerah”, “penyaringan ampas tahu” adalah beberapa contohnya.
Secara sederhana seleksi berarti menentukan yang terbaik, di antara yang terbaik. Dalam suatu perlombaan biasanya menggunakan pernyataan itu. Tujuannya agar ada kesetaraan “di antara yang terbaik” itu. Umumnya yang terbaik itu pula yang dinginkan oleh manusia. Biasanya yang terbaik itu berbuah kebahagiaan. Kebahagiaan biasanya ingin dicapai oleh manusia. Di dunia maupun di akherat.
Hampir dalam setiap bidang ada seleksi. Sebagaimana telah dicontohkan di akhir paragraf pertama tadi. Dalam birokrasi ada seleksi pegawai baru. Misalnya lewat seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Biasanya lewat administrasi, serangkaian tes tulis dan tes wawancara. Di bidang pekerjaan swasta pun ada sistem seleksi. Bahkan, mereka yang akan menikah umumnya juga menyeleksi calon suami maupun calon istri.
Seleksi ini memang penting. Begitu pentingnya suatu seleksi, bisa menelan biaya yang besar. Misalnya pemilihan presiden. Bahkan, dalam sebuah seleksi ada kemungkinan akan kecurangan. Saya ingat dengan perkataan dosen saya tentang seleksi ini. Misalnya untuk mencegah korupsi maka sistem seleksi ini harus benar-benar bisa menyeleksi orang-orang yang tepat. Bahkan terkadang juga melihat jejak perjalanan hidup orang tersebut.
Dalam birokrasi dikenal slogan right men in the right place. Orang yang tepat atau benar hendaknya berada di tempat atau jabatan yang tepat pula. Dengan kata lain, sumber daya manusia (SDM) yang ada perlu diatur sebaik-baiknya demi pencapaian yang maksimal. Pengaturan SDM ini juga kiranya juga bisa dipakai untuk mengatur “yang terbaik” yang tidak lolos dalam seleksi.
Right men in the right place. Orang yang tepat atau benar hendaknya berada di tempat atau jabatan yang tepat pula. sekarang sudah ganti mas, siapa yang memiliki uang yang berhak menduduki suatu jabatan.
BalasHapusItulah bu suasana birokrasi kita. Itu memang buruk, tetapi terkadang SISTIM pun mendukung demikian itu.
BalasHapus