Selasa, 28 April 2020

Wasir Sembuh dengan Safute


Derita Wasir Selama 5 Tahun
            Wasir. Awalnya saya tidak tahu jika saya sakit wasir atau disebut ambeien. Kira-kira saat itu tahun 2012. Saat kambuh, pinggul di bagian anus sakit saat naik motor. Saat duduk di kursi juga sakit. Saat berjalan juga terasa sakit. Namun, sakitnya saya tahan. Saat di rumah saya ke kamar mandi. Saya masukkan dengan tangan benjolan yang keluar dari anus. Benjolan bisa masuk lagi. Jika bisa masuk lagi rasa sakit hilang. Namun, lain hari bisa kambuh lagi. Begitu seterusnya sampai 5 tahun. Namanya sakit, pasti tidak enak dan menyakitkan.
            Sejumlah cara saya tempuh. Misalnya sering membeli obat. Contohnya merek boraginol bentuk peluru yang dimasukkan di anus. Harganya waktu itu sekitar Rp 12.000,- per biji. Kadang juga membeli obat herbal. Pernah membeli obat seperti ambeven. Pernah menuruti mitos dengan cara makan cabai rawit beserta tangkainya selama beberapa hari. Namun, semua itu sia-sia. Tidak menyembuhkan. Malah buang-buang uang. Saya juga tidak percaya pengobatan alternatif. Di Kab. Nganjuk setidaknya ada 3 tempat pengobatan alternatif. Saya lebih percaya medis dengan tindakan operasi. Pada dasarnya operasi adalah tindakan terakhir untuk penanganan penyakit.
            Saya tidak malu bercerita tentang sakit wasir. Kadang orang malu bercerita mengenai sakit. Lewat tulisan ini saya ingin berbagi pengetahuan dan pengalaman. Khususnya yang sedang sakit wasir. Di internet juga banyak informasi tentang wasir. Khususnya klinik utama wasir safute di Jatibening yang nanti saya ceritakan. Silakan rangkum sendiri dan simpulkan sendiri secara cerdas untuk kebaikan Anda juga. Kekuatan sebuah tulisan, informasi, mampu membawa manfaat, kebaikan bagi orang lain, bagi sesama.
Sekitar 2 minggu sebelum saya memutuskan untuk operasi, jika buang air besar ada darah segar yang menetes. Pembuluh darah di bagian yang benjol atau lokasi wasir sudah pecah. Jika dibiarkan terus menerus maka bisa kekurangan darah. Jika parah maka berujung kematian.
            Penyebab wasir saya sepertinya komplek. Namun, saya menduga wasir saya yang utama karena saat SMA atau kuliah saat liburan harus membantu ayah saya bisnis gabah saat musim panen. Harus angkat-angkat gabah yang terlalu berat bagi saya. Hal itu membuat urat nadi pembuluh darah membesar. Termasuk pembuluh darah di daerah anus. Memang, kegiatan itu bukan 100 %. Di samping itu, kegiatan saya juga sering duduk cukup lama. Bisa juga karena keturunan atau gaya hidup. Namun, saya sudah cukup sering konsumsi sayur dan buah-buahan sebagai serat.

Operasi di Klinik Utama Prabeswari Jatibening, Biaya Rp 9,5 Juta
Kesembuhan saya juga penuh perjuangan. Juli 2018 itu saya pergi sendirian ke Jatibening naik kereta selama kurang lebih 12 jam. Untungnya waktu itu sudah ada ojek on line sehingga memudahkan saya. Untuk menghemat biaya saya sempat di stasiun Bekasi selama beberapa jam sambil menunggu klinik buka. Saat itu, sekitar pukul 23.00 WIB. Nyamuknya banyak sehingga saya pindah ke musholla. Di musholla nyamuk juga banyak. Saya tahu tidak boleh tidur di musholla stasiun. Namun, karena terpaksa saya harus membaringkan badan di situ. Sampai akhirnya ketahuan satpam dan diminta pindah.
Sebelumnya saya membuat janji dengan dokter melalui whatsapp. Nomor wa dokternya saya peroleh dari situs klinik tersebut. Namanya Dokter Panji. Saya bertanya biaya operasi lewat wa. Saat itu sekitar 10 juta. Saya datang pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Namun, klinik baru buka sekitar pukul 07.00 WIB. Saya baru diperiksa sekitar pukul 10.00 WIB.
Sebelum tindakan operasi Dokter Panji mempersilakan saya bertanya. Saya bertanya mengapa saya bisa sakit wasir. Katanya, ada anak SMA yang datang ke kliniknya karena wasir. Jadi, orang yang lebih muda pun bisa kena wasir. Seringkali sakit tak mengenal usia. Saat operasi ini saya usia 33 tahun. Dokter Panji memeriksa saya. Wasir saya stadium 3. Sebagaimana dikenal ada 3 tahap atau stadium. Stadium 1, 2, 3 dan stadium 4. Saya sengaja ke klinik pusat di Bekasi ini. Saya ingin langsung ditangani oleh “ahlinya”.
Setelah diperiksa saya diminta berbaring di tempat tidur atau bed di ruang operasi. Saya di tanya mau paket biaya yang berapa. Ada paket 9,5 juta dan paket 12.5 juta. Saya memilih paket 9.5 juta. Menyesuaikan keuangan saya. Tangan kanan saya dimasukkan jarum seperti akan di infus tapi saya tidak dinfus. Saya lalu diminta tidur miring ke kiri. Lewat jarum itu dimasukkan obat bius suntikan agar tidak kesakitan saat dioperasi. Beberapa detik setelah disuntik saya langsung tidak sadar. Saya lalu sadar sekitar pukul 11.30 WIB.
Begitu sadar saya merasa badan saya panas. Ada rasa nyeri di bagian anus bekas operasi. Saya sudah selesai dioperasi. Saya masih mampu berjalan. Saya lalu menyelesaikan biaya operasi. Obat, baskom khusus, brosur, foto wasir yang telah lepas dan terlihat kering beserta surat sakit untuk tempat saya bekerja diberikan. Semua dimasukkan ke dalam tas. Obat yang diberikan adalah antibiotik, obat nyeri dan obat pencahar.
Saya langsung pulang memesan grabcar ke stasiun. Biayanya sekitar 75K. Saya harus ke Stasiun Gambir. Tiket kereta sudah dipesankan oleh adik saya secara on line. Saya harus menunggu sekitar 4 jam sampai kereta saya datang. Selama itu saya harus menahan sakit pasca operasi. Hal yang paling tidak mengenakkan adalah sekitar pukul 13.00 dini hari. Saya demam di dalam kereta. Bahkan, saya sampai muntah di luar kereta. Untungnya saya memilih kereta eksekutif. Bangkunya ada yang kosong sehingga saya bisa tidur agak leluasa. Karena sulit tidur, paginya saya tertidur sampai Stasiun Jombang pukul 05.30. Seharusnya saya turun stasiun Nganjuk pukul 04.00.
Selama di rumah pasca operasi tidak langsung bisa sembuh. Saya butuh waktu sampai hampir satu bulan sampai saya bisa masuk kerja lagi. Selama itu, saya harus menahan sakit. Misalnya sakit saat dipakai jalan. Bahkan sakit saat tidur. Miring ke kiri atau ke kanan sakit. Apalagi sakit makin hebat saat buang air besar. Selama hampir satu bulan saat buang air besar keluar darah. Bahkan, darah keluar usai buang air besar. Darah selalu menempel di celana. Betul-betul tidak enak.
Obat antibiotik dan obat pencahar harus rutin diminum. Antibiotik untuk bekas luka. Di rumah, di foto yang diberikan, tampak tiga potongan daging wasir kering. Dagingnya kering karena metode safute seperti laser. Seperti memakai alat khusus yang bersifat panas. Panas itu agar pembuluh darah pada luka operasi langsung tertutup dan tidak mengeluarkan darah terus menerus. 
Baskom yang dibawakan oleh klinik itu saya beri air hangat saat buang air besar. Air hangat membantu mengompres bekas operasi dan melunakkan feses. Alhamdulillah, selama itu saya tidak demam. Hanya sekali demam saat malam perjalanan pulang dengan kereta. Agar buang air besar tetap lancar, pola makan biasa dengan menambah porsi sayur dan buah.
            Jika ada sesuatu saya bertanya pada Dokter Panji lewat wa. Pertanyaan saya selalu dijawab. Misalnya mengapa sudah 2 minggu saat buang air besar masih keluar darah? Apakah harus membeli obat pencahar lagi jika obat sudah habis dan buang air besar masih sulit?

Setelah Wasir Sembuh
            Satu bulan rasa nyeri masih terasa. Berjalan kaki harus pelan-pelan. Dua bulan masih terasa nyeri tetapi sudah banyak berkurang. Bulan ketiga sudah bisa beraktifitas secara normal. Kira-kira perlu satu tahun sampai bekas operasi benar-benar sembuh.
            Menurut teori kesehatan, normalnya setiap pagi harus buang air besar. Saya berusaha menerapkan teori itu. Caranya, makan dan minum dalam porsi yang cukup. Berusaha mengonsumsi makanan dan minuman yang alamiah. Untuk menambah serat, saya memperbanyak makan buah papaya. Bengkuang, minum jahe tanpa gula, dan makan kacang tanah yang kering juga mempermudah buang air besar. Pilih salah satu dari buah atau minuman tersebut. Artinya, dalam sehari atau dua hari makan papaya maka hari ketiga bisa diganti dengan makan buah bengkuang agar tidak bosan. Buah-buahan itu gampang didapat. Contoh buah yang lain adalah pisang, sirsat, dan apel.
Konsumsilah secara bijak. Jangan berlebihan. Khusus jahe jika lambung tidak kuat sebaiknya tidak mengonsumsinya. Jika setiap hari, setiap pagi bisa buang air besar dan lancar, feses tidak keras maka itu tanda pencernaan sehat. Tanda tidak sembelit. Dengan cara itu munculnya wasir bisa dihindari. Setidak-tidaknya agar wasir tidak kambuh, sehat lebih lama.
            Sampai 2020 ini alhamdulillah 2 tahun saya bebas wasir. Semoga tidak kambuh.Terkadang jika duduk terlalu lama, bekas operasi terasa sedikit nyeri. Namun, itu lebih baik dari pada saat sakit wasir. Aktifitas bisa kembali normal.
         Teman saya juga pernah bercerita, bapaknya yang berusia sekitar 50 tahun juga pernah operasi wasir dengan biaya 10,5 juta di Rumah Sakit Islam Aisiyah Nganjuk. Dokter Pri yang menanganinya. Namun, katanya setelah operasi dan opname selama 3 hari tidak merasakan sakit seperti yang saya alami pasca operasi. Sejauh ini saya masih penasaran dengan cerita teman saya itu. Jika Anda atau saudara atau anggota keluarga yang sakit wasir dan ingin bertanya pada saya tentang tulisan ini, bisa lewat wa 0856 462 10 949 (Pak Puguh). 
            Salam Sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar