Di bawah langit yang tak lagi biru,
Remaja menatap masa depan semu,
Ijazah tergenggam, harapan membeku,
Pintu-pintu rezeki seakan beku.
Langkah terhenti di simpang sepi,
Kerja dicari tak kunjung pasti,
Hidup menanti janji negeri.
Membangun negeri, menegak maya,
Namun peluang tak juga nyata,
Hanya kata—tanpa daya.
Anak muda butuh ruang, bukan angan,
Mereka bukan angka di catatan,
Mereka nyawa masa depan.
 
