“Generasi di Persimpangan”
(Rima a-a-a-a dengan nuansa kontemporer dan emosional)
Kami generasi layar dan cahaya,
lahir di dunia serba maya,
namun di balik sinar yang menyilau mata,
kami sering bertanya: ke mana arah nyata?
Ijazah di tangan, mimpi di kepala,
tapi pintu kerja tertutup tanpa suara,
kami melangkah—kadang bangga, kadang luka,
menatap masa depan yang entah di mana.
Kami bukan malas, hanya lelah mencoba,
bukan tak mampu, hanya sering ditanya:
“pengalamanmu mana?” — saat peluang sirna,
padahal usia kami baru belajar dewasa.
Kami menulis rencana di udara,
mengirim lamaran tanpa jawaban nyata,
sementara waktu terus berlari tanpa jeda,
dan dompet menipis bersama asa.
Namun kami tak mau menyerah pada gelap,
kami cipta peluang di ruang yang senyap,
membangun mimpi di dunia digital yang cepat,
karena masa depan… bukan sekadar tempat.
Kami Generasi Z — anak badai dan data,
yang belajar dari gagal, tumbuh dari luka,
pengangguran bukan akhir cerita,
tapi jeda… menuju masa yang lebih nyata.
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar