Rabu, 08 Januari 2020

All New Xenia 2012 Tipe R Sporty


            Saya membeli mobil itu akhir Juni 2019. All New Xenia 2012 tipe R Sporty. Tipe R ini termasuk tipe tertinggi di kelasnya di tahun 2012. Misalnya AC sudah double blower. Pemilik sebelumnya juga menambah variasi lainnya. Misalnya handle pintu yang dilapisi krom. Tambahan bumper depan dan tambahan variasi atap berupa tatakan.
Harganya saat itu masih di atas 100 juta. Dengan harga itu sepadan dengan kondisi mobil. Misalnya AC masih normal. Kaki-kaki masih relatif normal. Cat mobil masih bagus. Secara penampakan seri ini juga masih tidak ketinggalan jaman. Mesin, radiator dan lain-lain masih normal. Masih nyaman dikendarai. Apalagi dengan CC 1.300 masih cukup anteng melaju di jalan tol dengan kecepatan 100/km. Apalagi dengan sistem 5 percepatan. Sistem penggerak roda belakang juga membuat mobil ini cukup tangguh di jalan tanjakan. Juga cukup mumpuni untuk 7 penumpang. Jarak sumbu roda juga masih cocok untuk jalan yang tidak rata.
Setelah membeli saya harus mengeluarkan uang hampir 1 juta untuk mengganti oli mesin, oli garden dan oli persneleng. Kemudian, mengganti ban belakang dengan merk standar yakni Dunlop, kiri kanan sekitar 1 juta. Lalu akhir Desember 2012 membeli cover jok Rp 1.300.000. Di bulan Desember 2019 juga servis rutin Rp 270.000. Lalu pada awal Januari setelah 6 bulan saya ganti oli merk Castrol Magnetec 3 liter Rp 270.000,-. Juli 2020 saya membelikan rumahan filter ac mobil seharga Rp 350.000,- agar ac lebih awet dan penumpang di dalamnya lebih nyaman jika menggunakan ac mobil.
            Saya berusaha merawatnya. Seperti halnya mengganti oli setiap 6 bulan sekali atau setiap 5.000 km atau mana yang lebih dulu dicapai. Misalnya tangki bahan bakar hampir selalu penuh. Jika habis dipakai saat hujan saya mencucinya. Garasinya pun tertutup. Bahkan, saya belikan cover body mobil untuk melindungi badan mobil. Setiap hari saya pun memanasinya agar misalnya aki tidak gampang soak. Begitu pula dengan komponen yang lain seperti air radiator. Tekanan ban dan lain-lain.
Memiliki mobil memiliki resiko sendiri. Komponennya banyak dan biaya yang dikeluarkan juga relatif banyak. Apalagi untuk keluarga saya yang penghasilannya tidak seberapa. Misalnya untuk isi ulang pengharum mobil harganya Rp 30.000,-. Konsumsi bahan bakar juga lebih banyak dibandingkan motor. Pajak kendaraan per tahun juga sekitar Rp 2.000.000,-. Belum lagi resiko di jalan seperti terserempet truk atau badan mobil menyerempet gerbang pagar yang sempit dan lain-lain.
Namun, karena ibu saya harus menjalani hemodialisis akhirnya keluarga memutuskan membeli mobil. Ibu saya tidak kuat jika harus dibonceng motor. Itulah alasan utama membeli mobil. Jika mobil ini dirasa tidak begitu dibutuhkan maka akan dijual lagi.
Di satu sisi, mengendarai mobil memang lebih nyaman. Terlebih untuk perjalanan jarak jauh, rombongan menghadiri acara dan lain sebagainya. Apalagi kondisi saat hujan atau saat panas, lebih nyaman naik mobil. Tentu saja untuk mobil yang masih layak pakai.
Untuk menutup biaya terkait mobil saya membuka jasa sewa transportasi. Misalnya acara keluarga, rekreasi, ziarah wali, dan lain-lain Sopirnya tetangga saya. Saya mencoba peluang bisnis. Namun, penyewa cukup sepi. Bahkan, saat liburan anak sekolah di akhir tahun tidak ada permintaan sewa mobil. Harus bersaing dengan jasa sewa transportasi atau rental mobil yang lain atau jasa transportasi on line.
Tulisan ini tidak bermaksud pamer. Saya ingin berbagi. Mungkin ada di antara Anda yang memiliki mobil seri ini. Mungkin ada juga yang berniat ingin membeli mobil jenis ini. Jadi ini bisa sebagai informasi bagi Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar