Senin, 20 Januari 2020

Contoh Konflik Sosial di Indonesia (Tugas untuk XI IPS 2)

Berilah komentar di kolom komentar pada artikel berikut ini!

Contoh Konflik Sosial di Indonesia

Selajutnya, memahami mengenai berbagai konflik sosial perlu setidaknya di gambarakan beberapa kasus konflik yang terjadi di Indonesia. Kasus ini diangap wajar terjadi, lanataran Indonesia selain sebagai karakteritik negara berkembang juga memiliki banyak suku, budaya, agama, dan ras. Adapun contoh ini antara lain sebagai berikut;

Konflik Suku di Sampit

Konflik yang paling feomenal dalam masyarakat Indonesia salah satunya dilakukan di Provinsi Kalimantan Barat, dengan Ibu Kota Pontianak. Kalbar menjadi salah satu wilayah yang pernah mengelami konflik, konflik ini sendiri dilakukan oleh Suku Madura (Pendatang) dan Suku Dayak (Suku Asli Kalimantan).

Konflik di Lampung

Konflik sosial yang lainnya, juga pernah terjadi di Provinsi Lampung. Lampung sebagi Provinsi paling ujung dari Pulau Sumatra ini pernah mengalami konflik sosial yang terjadi, antara lain antara Suku Lampung dan Suku Bali. Latar belakang munculnya konflik sosial di Lampung ini ialah adanya kesenjangan sosial terutama dalam ekonomi, antara masyarakat asli dan masyarakat pendatang.

Konflik Sosial di Papua

Papua juga pernah mengelami konflik sosial, konflik ini sendiri dilakukan di berbagai wilayah pedalaman yan berebut kekuasaan dan eksistensi ras atau suku di daerah tersebut. Setiap tahun daerah ini seringkali di landa konflik.

Konflik di Aceh

Aceh adalah salah satu Provinsi di Indonesia, provinsi ini dikenal banyak memiliki kekayaan Sumber Daya Alam (SDA), salah satu minyak bumi. Konon minyak bumi di Aceh lebih besar cadangannya di bandingkan dengan Minya Bumi di Arab Sauda. Oleh karena itulah Aceh ingin membuat keputusan dengan merdeka dari Indonesia, atas landasan ini akhirnya dilakukan kejasama atas perundingan yang terjadi, hal ini unsuk menekan adanya konflik sosial yang pernah terjadi aceh.

Konflik Sosial di Jawa Barat

Contoh konflik sosial yang pernah terjadi di Jawa Barat (Jabar) adalah konflik yang terjadi antara organisasi yang bebeda. Khususnya dalam hal ini adalah organisasi Islam FPI dan GMBI pada tahun 2017. Meskipun dalam konflik sosial ini tidak menelan korban akan tetapi ada banyak kerugian material yang di dapatkan.

Konflik Sosial di Jogjakarta

Contoh konflik sosial yang lainnya, adalah konflik sosial yang terjadi di Jogjakarta. Sebagai salah satu wilayah yang ada di Pulau Jawa. Jogja mengelami konflik khususnya pengusiran atas mahasiswa yang pro dengan kemerdekaan Papua Barat, kondisi inilah menyebabkan menulnya gejolak dalam masyarakat jogja untuk mengusir mahasiswa dari Papua Barat.

Konflik Sosial di Jakarta

Konflik sosial yang pernah terjadi di Indonesia, bahkan juga pernah terjadi di wilayah Ibu Kota. Pada tahun 1998 konflik ini terjadi dengan kemuculan penolakan masyarakat yang mengatas namakan pribumi dengan mengusir, memperkosa, dan melakukan pencuaraian terhadap etnis China.

Konflik Sosial di Lampung Tengah

Contoh yang lainnya, konflik yang terjadi di Jawa Tengah. Antara masyarakat suku Jawa dengan Suku Lampung. Konflik ini terjadi di Kampung Jawa dengan prilaku kasar masyarakat Lampung melakukan pembakaran rumah, dan melakukan pembunuhan pada masyarakat di sekitarnya.

Konflik di Mesuji

Konflik lainnya yang ada di Kabupaten Mesuji, bersebelahan dengan Kabupaten Tulang Bawang, Konflik ini khususnya perebutan tanah register antara perusahaan dan masyarakat. Banyak korban berjatuhan dan jenis konflik vartikal ini, lantaran perusahaan menyewa para preman untuk melakukan peperangan dengan masyarakat.

Konflik Sosial di Jawa Tengah

Provinsi di Jawa Tengah juga pernah mengalami konflik sosial, konflik ini banyak di latar belakangi oleh adanya Petani di Persawahan dengan Perusahaan Pertambangan. Konflik di Jawa Tengah ini terjadi di Rembang, dengan jenis konfliknya adalah konflik vartikal.

Konflik Sosial di NTB

Nusa Tenggara Barat (NTB) juga pernah mengalami konflik sosial dengan jenis konflik horizonal. Konflik sosial di NTB ini terjadi pada masyarakat Kabupaten Sumbawa Besar, khususnya di Desa Sekatang. Dengan latar belakang terjadinya konflik lantaran perbedaan suku atau budaya masyarakat disana.

Konflik Sosial di NTT (Nusa Tenggara Timur).

Wilayah Nusa Tenggara yang pernah mengelami konflik sosial, khususnya dengan jenis konflik horizontal terjadi di Desa Wulublolong dan Desa Lohayong. Latar belakang terbentuknya konflik ini sendiri adalah rebutan material (kekayaan alam) di perbatasan desa.

Konflik Sosial di Tolikora

Jenis konflik sosial yang pernah terjadi di Indonesia, salah satunya terjadi di wilayah Tolikora, dengan latar belakang terbentuknya konflik ini sendiri ialah adanya kesenjangan sosial prihal pemenerimaan batuan dana dari Pemerintah Pusat. Adanya kesenjangan bantuan dana ini, khsusnya berkaiatan dengan Bantuan Dana Pembangunan Tempat Ibadan (Islam dan Kristen) menimbulkan banyaknya fenomena sosial berupa konflik yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.

Konflik Sosial di Ambon

Ambon menjadi salah satu sejarah terlahirnya jenis konflik sosial dalam masyarakat, latar belakang konflik di wilayah ini sendiri ialah adanya kesenjangan sosial yang berlebihan antara Masyarakat bergama Islam dan Masyarakat bergama Kristen Khatolik pada Tahun 1998.

Konfik Sosial di Jawa Timur

Kasus selanjutnya, mengenai adanya contoh konflik sosial dengan bentuk horizonal terjadi di Wilayah Jawa Timur, Khususnya di Daerah Situbondo. Kejadian konflik ini banyak dilatar belakangi persoalan agama, khususnya penghindaan terhadap Agama Islam, kejadian konflik terjadi pada Tanggal 10 Oktober 1996.
Dari penjelasan dan pembahasan mengenai pengertian, jenis, dan contoh konflik sosial di Indonesia tersebut dapat disimpukan bahwa masalah konflik yang terjadi dalam kehidupan masyarakat (baca; pengertian masyarakat) terjadi karena adanya kesenjangan sosial atas dasar hubungan sosial dalam kehidupan sehari-hari. Keadaan ini menimbulkan korban yang tidak dapat dibenarkan dalam bentuk apapun.
Sedangkan upaya penyelesaian konflik dalam masyarakat dan contohnya di atas, dapat dilakukan dengan cara konsolidasi antar masyarakat terkait konflik. Dalam kajian sosial bentuk penyelesain konflik ini berada dalam akomodasi.
sumber: http://dosensosiologi.com/18-contoh-konflik-sosial-di-indonesia-dan-cara-mengatasinya-lengkap/

11 komentar:

  1. @Mifta
    Berbagai berita tentang konflik yang terjadi di Indonesia tersebut menunjukkan bahwa rakyat Indonesia kurang memahami dan mengedepankan tentang persatuan dan kesatuan yang tercantum dalam sila yang ketiga Pancasila berbunyi “Persatuan Indonesia”. Seperti yang kita ketahui, Indonesia terdiri dari berbagai golongan, ras, suku, dan agama yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Maka dari itu, sudah sepatutnya kita membenamkan rasa toleran  dan mengedepankan semboyan “Bhineka Tunggal Ika” baik dalam ruang lingkup keluarga maupun sosial.

    BalasHapus
  2. Mahdina chaqiqotul uliya20 Januari 2020 pukul 12.10

    (Mahdina Chaqiqotul Uliya)
    Indonesia memiliki banyak suku, ras, budaya jika konflik bisa diselesaikan dengan cara diskusi buat apa kita menyelesaikan konflik dengan kekerasan jika dilakukan dengan kekerasan masalah tidak akan selesai namun bisa jadi masalah itu menjadi besar.

    BalasHapus
  3. @luty
    apabila terjadi konflik sebaiknya diselesaikan dengan kepala dingin seperti dengan musyawarah mufakat. Jangan terlalu mengedepankan emosi yang berunjuk pada tindakan kekerasan atau kerusuhan. Mengapa? Karena, hal tersebut tidak menyelesaikan masalah, namun semakin memperumit masalah.

    BalasHapus
  4. @nurmairahayu
    Indonesia memikiki banyak suku,budaya agama dan ras.jika masalah itu bisa diselesaikan dengan baik baik kenapa harus dengan kekerasan dan akan menyebabkan konflik itu menjadi lebih besar

    BalasHapus
  5. @Dewi Khinasih wahyuati
    Sebagai rakyat yang baik,kita harus menjaga perbuatan kita. Harus sesuai dengan Pancasila. Karena, jika kita sudah sesuai dengan pancasila. Maka tidak akan ada masalah yang muncul. Pemerintah juga harus bertindak tegas hukum berlaku pada siapa saja, baik itu dari golongan atas maupun dari golongan bawah.

    BalasHapus
  6. @lucian nabila. Indonesia menunjukkan bahwa rakyat Indonesia kurang memahami dan mengedepankan tentang persatuan dan kesatuan yang tercantum dalam sila yang ketiga.yg kita ketahui Indonesia terdiri dari berbagai golongan, ras, suku,bahasa dan budaya yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Maka dari itu, sudah sepatutnya kita membenamkan rasa toleran  dan mengedepankan semboyan Bhineka Tunggal Ika baik dalam ruang lingkup keluarga maupun sosial. Seharusnya pemuda generasi masa depan mempunyai pendirian teguh, jati diri yang kuat, serta tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang dapat memancing emosi dan dapat memilah milah informasi yg tdk benar/benar

    BalasHapus
  7. @liya Septi
    Indonesia memiliki suku,ras,budaya yang berbeda jika kita tidak ingin terjadi konflik kita harus saling menghargai perbedaan seperti halnya semboyan"Bhinneka tunggal Ika".

    BalasHapus
  8. Semoga eskalasi konflik tidak makin meluas.

    BalasHapus
  9. @dila
    dari konflik diatas menunjukkan bahwa indonesia merupakan negara yang tidak bisa terhindar dari konflik.oleh karena itu sebagai warga masyarakat yang baik kita harus bisa menyikapi konflik-konflik yang terjadi dengan bijaksana.konflik yang terjadi dapat diatasi dengan persatuan dan saling menghargai perbedaan.

    BalasHapus
  10. Mahdina chaqiqotul uliya20 Januari 2020 pukul 12.28

    (Gurenda seftia fahera)
    Indonesia memiliki suku,ras yang berbeda-beda,banyak sekali konflik antar suku yang terjadi cara yang lebih demokratik demi tercegahnya perpecahan, dan penindasan atas konflik tersebut adalah dengan penyelesaian secara kekeluargaan dari niat baik untuk berkompromi dan bermusyawarah.

    BalasHapus
  11. @rizmadwinillamsary
    Kesimpulan yang didapat setelah membaca dan memahami konflik-konflik yang ada diatas, dapat saya simpulkan bahwa terdapat 2 jenis konflik yaitu secara vertikal dan horizontal, dan kebanyakan dari konflik diatas mengenai masalah antar suku dan antar kelompok masyarakat. Menurut saya sebaiknya sesama masyarakat indonesia yang terkenal dengan keramah tamahanya konflik-konflik diatas sebaiknya diselesaikan dengan kepala dingin,atau lebih baiknya dengan musyawarah agar mendapat jalan keluar masalah yang munfakat.

    BalasHapus